Tulisan ini adalah ringkasan dari Jurnal karya: Putri
Rakasiwi, Elvina Dhiaul Iftitah*, Edi Priyo Utomo Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang
65145
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi jumlah
pembentukan mikrokapsul sitronelal yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan
mikrokapsul sitronelal dan uji efisiensi mikrokapsul sitronelal. Metode
pembuatan mikrokapsul secara pengeringan beku (freeze drying) dengan
memvariasikan penyalut maltodekstrin dan gum arab.
Kata kunci: efisiensi, mikrokapsul, sitronelal.
PENDAHULUAN
Sitronelal merupakan senyawa monoterpen yang terdiri dari
gugus fungsi aldehid, sitronelal memiliki sifat yaitu mudah menguap dalam
temperatur kamar, untuk mengatasi penguapannya maka dilakukan metode
mikroenkapsulasi.
Mikroenkapsulasi merupakan metode yang digunakan untuk
melapisi suatu bahan aktif atau bahan inti dengan suatu bahan penyalut sehingga
dapat membentuk partikel berukuran mikro. Tujuan dari mikroenkapsulasi tersebut
yaitu untuk melindungi bahan inti dari penguapan dan mengatur volatilitas dari
bahan inti yang dienkapsulasi.
Pada penelitian ini, akan dilakukan mikroenkapsulasi dengan
bahan penyalut yang sama yaitu maltodekstrin dan gum arab, namun digunakan
bahan inti yang berbeda yaitu sitronelal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan sitronelal dalam menyalut pada mikrokapsul. Pengujian efisiensi
dilakukan dengan cara menghitung jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal
dengan menggunakan metode penimbangan mikrokapsul kering.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah Freeze Dryer model
FD-81, homoginezer, neraca analitik Ohaus, dan peralatan gelas laboratorium
serta bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sitronelal dari PT.
Aroma Indesso, maltodekstrin, gum arab, dan akuades. Prosedur Pembuatan
mikrokapsul sitronelal Mikrokapsul sitronelal dibuat dengan cara melarutkan
maltodekstrin dan gum arab dalam akuades dengan variasi bahan penyalut seperti
pada tabel 1. Volume bahan penyalut tersebut dihomogenisasikan dengan
menggunakan homogenizer pada kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Selanjutnya
campuran tersebut dienkapsulasi dengan alat pengeringan beku (freeze dryer).
Uji efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul
Dapat dilakukan dengan cara penimbangan dari mikrokapsul
yang kering atau yang telah tebentuk melalui proses freeze drying. Data berat
mikrokapsul tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah bahan awal untuk
pembuatan mikrokapsul sehingga diperoleh efisiensinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mikroenkapsulasi Sitronelal Mikroenkapsulasi yang
menggunakan sitronelal sebagai bahan inti dengan menggunakan berbagai variasi
komposisi maltodekstrin dan gum arab sebagai bahan penyalut dilakukan untuk
mengetahui efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul. Bertujuan untuk mengetahui
komposisi bahan penyalut optimum yang paling efektif untuk menyalut sitronelal
dalam mikrokapsul.
Mikrokapsul sitronelal: (1) Komposisi 15% (1:1); (2)
Komposisi 15% (2:3); (3) Komposisi 15% (3:2); (4) Komposisi 20% (1:1); (5)
Komposisi 20% (2:3); dan (6) Komposisi 20% (3:2)
Penentuan efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul
Berdasarkan hasil mikrokapsul yang diperoleh, maka
masing-masing mikrokapsul ditimbang. Rendemen jumlah mikrokapsul yang terbentuk
disajikan pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 2, maka dapat diketahui bahwa rendemen
jumlah mikrokapsul yang paling banyak terbentuk adalah mikrokapsul dengan
komposisi bahan penyalut 20% dengan perbandingan maltodekstrin dan gum arab 3:2
yaitu sebesar 33,69%.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang efisiensi
jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal dengan bahan penyalut maltodekstrin
dan gum arab, diperoleh mikrokapsul dengan efisiensi rendemen mikrokapsul
sitronelal terbesar yaitu pada mikrokapsul dengan komposisi penyalut 20% (3:2)
dengan nilai sebesar 33,69%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rowe, R.C., Sheskey, P.J. dan Quinn M., E., 2009,
Handbook Of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association, Inc., London.
2. Istiyani, Khoirul, 2008, Mikroenkapsulasi Insulin untuk
Sediaan Oral Menggunakan Metode Emulsifikasi dengan Penyalut Natrium Alginat
dan Kitosan, Skripsi, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Indonesia, Depok.
3. Sugindro, Mardliyatin E., dan Djajadisastra J., 2008,
Pembuatan dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella
Sativa Linn.), Majalah Ilmu Kefarmasian, 2, 5, 57 – 66, Departemen Farmasi
FMIPA Universitas Indonesia, Depok. 299
4. Chafid, Achmad, dan Kusumawardhani G., 2010, Modifikasi
Tepung Sagu Menjadi Maltodekstrin Menggunakan Enzim Α-Amylase, Skripsi, Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
5. Gaonkar, A.G., 1995, Ingredient Interaction On Food
Quality, Marcel Dekker Inc., New York